Kemendagri dan BNPP Raih Predikat WTP Empat Kali Berturut-turut

By Admin

nusakini.com--Laporan keuangan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) kembali mendapat predikat Wajar Tanpa Pengecualian dari Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK). Dan yang membanggakan, predikat WTP diraih empat tahun berturut-turut. Diharapkan, dengan diraihnya WTP secara berturut-turut bisa memacu tak hanya jajaran Kemendagri, tapi juga pemerintah daerah agar bisa meraih prestasi yang sama. 

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan itu usai menghadiri acara penyampaian Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas Laporan Keuangan Kemendagri, di gedung BPK, di Jakarta, Rabu (30/5). Menurut Tjahjo, predikat WTP yang diterima Kemendagri berdasarkan hasil audit yang tentunya telah dilakukan badan pemeriksa secara cermat dan teliti. Peran badan pemeriksa sangat besar dalam menggerakkan seluruh jajaran di Kemendagri sehingga bekerja sesuai aturan.  

"BPK dengan peran yang begitu besar dengan teliti dan cermat menggerakkan kami semua sehingga Kemendagri empat tahun berturut turut mendapat WTP dan BNPB juga," katanya.  

Tjahjo pun berharap, raihan WTP yang didapat dari BPK, tidak hanya memacu seluruh jajaran di Kemendagri agar bekerja lebih baik juga, tapi juga jadi pemacu bagi pemerintah daerah meraih prestasi yang sama. " Kami akan segera nelaksanakan beberapa rekomendasi- rekomendasi perbaikan yang ada dari BPK. Jadi selama ini di Kemendagri punya komitmen terus WTP, BNPP juga terus," ujarnya. 

Dalam kesempatan itu juga Tjahjo mengungkapkan sehabis dari BPK, dirinya akan mengajak para wartawan untuk datang melihat langsung gudang penyimpanan barang inventaris di Semplak Bogor. Wartawan dipersilahkan untuk melihat langsung. Sehingga tidak ada simpang siur informasi. Karena di media sosial, informasinya sudah tak karuan. Bahkan cenderung menyesatkan.  

"Saya ingin mengajak teman- teman yang ingin melihat ini loh sebenarnya, jangan di medsos saja, supaya enggak ada persepsi macam- macam. Itu saja intinya," ujarnya. 

Prinsipnya ia sebagai Mendagri bertanggung jawab penuh. Selain itu juga kasus tercecernya e-KTP invalid telah dianggap selesai. Pihak kepolisian juga telah memeriksa dengan cermat. Hasilnya clear, kasus itu murni kelalaian staf. 

"Hari ini clear itu murni kesalahan, kecelakaan. Itu kan sudah rusak jadi jangan berspekulasi. Kami menjamin itu enggak akan digunakan untuk kepentingan apa pun. Jadi mari kita lihat kondisi sebenarnya, gudangnya kayak apa, kondisinya kayak apa. Itu saja," kata Tjahjo. 

Ditempat yang sama, anggota BPK Isma Yatun mengatakan acara yang digelar adalah untuk menyampaikan LHP dua kementerian dan empat lembaga yang semuanya mendapatkan predikat WTP. Ia pun berharap dengan diperolehnya opini WTP bisa jadi momentum bagi kementerian dan lembaga yang mendapatkannya untuk lebih baik lagi di tahun berikutnya.  

"Terutama dalam menindaklanjuti rekomendasi BPK. Dan saya percaya, pastinya seluruh jajaran kementerian dan lembaga yang hari ini menerima WTP itu bekerja sebaik-baiknya untuk pengelolaan keuangan yang lebih akuntabel dan transparan," katanya.(p/ab)